Selasa, 09 Mei 2017

Live on Social Media

Berbagai feature medsos makin keren yah. Sekarang medsos lagi ngejual feature live. Sebenernya ini sudah cukup lama, tapi buat medsos yang akrab sama aku yaitu instagram, path dan facebook ini rasanya baru-baru aja.

Dengan feature live ini kita bisa tunjukin aktivitas kita ke teman-teman secara langsung. Tentu hal ini positif banget, kamu bisa lakukan suatu aktivitas yang sangat positif sehingga support lingkungan ikutan positif. Di sisi lain, hal ini membawa hal tidak baik juga. Lihat aja di berita, adegan sex dan orang bunuh diri pun kini disiarkan secara langsung bahkan ada pula orang tua yang membunuh anaknya. Ngeri sekali jaman ini. Kalau ga kuat iman, bisa-bisa melu edan.

Karena saya ibu beranak dua, kalau lihat dan denger yang serem-serem pasti yang keingetan itu anaknya. Gimana nasib anak-anak saya kelak di jamannya nanti, 10 atau 20 tahun lagi. Jaman yang sekarang lagi ibunya jalanin aja begini.

Doa kami para ibu tentu sama, semoga anak-anak kelak jadi orang hebat yang gak ikut-ikutan orang buat nekad. Semoga anak-anak sholehah sehingga mengerti yang benar dan tidak ikut yang salah. Semoga......
Semoga......
Semoga......

Aamiin....

Dari ibu yang selalu kirim doa untuk anak2nya

Senin, 30 Mei 2016

Because Your Progress Worth A Post

This post dedicated to my beautiful babies, Naura and Hayfa.

Maafkan Ummi ya anak2ku, yang suka telat kalau posting perkembangan kalian berdua. Kalian berdua betul-betul membanggakan Ummi beberapa hari belakangan.

26 Mei lalu, bertempat di Ballroom Mangku Putra Hotel, si Kakak tampil di acara perpisahan TK B. Dengan gaun biru dan jilbab biru blink-blink dilengkapi dengan riasan a la Ummi yang apa adanya, Naura bersama 5 orang temannya tanpa takut dan malu maju ke panggung untuk bercerita Kisah para Nabi. Senangnya Ummi melihat dan menonton Kakak waktu itu. Ummi sampai sekarang aja bermasalah berat kalau harus Public Speaking. Naura harus berlatih dari sekarang berani berbicara di depan orang banyak karena nanti di masa-masa yang akan datang, kemampuan berbicara di depan umum itu sangatlah bermanfaat.

Hayfa di minggu ini juga tak kalah menyenangkan. Bayi yang setahun lalu harus masuk ke inkubator karena lahir terlalu cepat, kini sudah mulai pandai berjalan. Langkah demi langkah kecil kamu begitu menggemaskan. Teruslah berusaha sayang, sebentar lagi kamu akan pandai berlari. Larilah yang kencang ya. Kalau sudah pandai berlari, nanti Ummi belikan sepeda roda 3 untuk keliling kompleks.

Bahagianya menjadi ibu, selalu ada saja hal-hal menyenangkan tentang anak yang menambah kaya hati dan menjadi memori berkesan yang begitu indah untuk dikenang kelak.

Anak-anak Ummi, teruslah berkembang dan berkarya. We will always love u both.


Selasa, 03 Mei 2016

AADC 2? : Saya Bagaikan Bertemu Sahabat Lama

Saya termasuk salah satu dari banyak penggemar AADC?. Di film pertamanya, mungkin sudah puluhan kali saya tonton. Karakternya begitu membekas di hati. Jarang sekali ada film Indonesia dengan cerita cinta yang begitu dicintai seperti ini. Kalau generasi ibu saya dekat dengan tokoh Galih dan Ratna, saya yang kala itu masih putih abu-abu jatuh hati dengan kisah Rangga dan Cinta.

Gembiranya hati ini ketika setahun lalu, AADC di satukan kembali dalam drama pendek oleh salah satu aplikasi chatting yang tersohor itu. Drama pendek itu seperti memutar kembali memori yang lama terkenang. Tak perlu menunggu lama, akhirnya AADC 2 diproduksi, dengan produser dan sutradara yang sama.

Penantian berakhir. 28 April 2016, AADC 2 tayang perdana di Indonesia dan sejumlah negara tetangga. Saya kehilangan harapan untuk dapat menonton di hari perdana, karena saat itu bertepatan dengan acara jenguk mertua ke Jogja. Yahhh Jogja.. Tempat syuting 70% film itu.

Akhirnya saya berhasil menggenggam tiket AADC 2 di hari kelima penayangannya. Senang sekali rasanya, bagai akan berjumpa dengan sahabat lama. Tentunya Rangga dan Cinta tidak lagi terlibat dalam kisah cinta remaja, mereka hadir jauh lebih dewasa dengan problematika yang kompleks. Satu per satu pertanyaan Cinta dan sejuta penggemar kisah ini terjawab sudah dalam kencan semalam suntuk a la Rangga dan Cinta. Saya suka ceritanya, saya suka dialognya, saya suka puisi-puisinya, saya suka settingnya dan yang terpenting I love the ending. It's happy ending.

Congrats untuk para cast dan tentunya sutradara juga produsernya.

Satu pertanyaan saya, berapa purnama lagi saya nunggu untuk AADC 3. :)


 

Rabu, 27 Januari 2016

Memorable

Setengah tahun sudah saya meninggalkan kota ini. Kota persinggahan yang begitu mengesankan. 4 tahun bukan waktu sebentar untuk berada di suatu tempat. Ada banyak sekali kejadian manis dan sedih selama berada disana.

Khususnya sehari-hari saya berkantor di PA Tebing Tinggi.

Penuh semangat ketika pertama kali menginjakkan kaki di kantor itu. Lalu lalang orang yang begitu sibuk pagi itu. Keraguan perlahan datang. Aku terduduk di ruang tunggu sidang. Tanpa kawan.
Ibu Farida adalah orang pertama yang menyapa saya dengan ramah ketika hari pertama saya bekerja di sana. Beliau adalah Kaur Kepegawaian pada waktu itu, kini beliau sudah pensiun.

Hari demi hari berlalu. Waktu itu saya ditempatkan sebagai Staf Umum.  Pertemanan mulai terjalin.

Adalah Tika dan Septi. 2 kawan sepermainan sejak mereka kecil. Ayah Tika dan Ibunda Septi bekerja di PA Tebing sejak lama. Mereka berdua orang yang bertanggungjawab atas tawa dan senyum tersungging di wajah saya. Tingkah polah mereka tak tergantikan. Lucu memancing tawaku. Teman mencuri waktu pergi sejenak dari kepenatan pekerjaan di kantor. Tak ada kehidupan mewah kami disana. Seporsi ayam penyet dan es juice sudah cukup membuat kami senang. Begitulah orang kalau mengenang sesuatu, semakin sederhana semakin berkesan.

Ada pula Mardiyah. Kami dulu satu bagian. Partner yang cerdas dan rajin melengkapi kekuranganku yang tidak cerdas dan pemalas. Walaupun sesama wanita dan kerap berdua saja di ruangan, tetapi hampir tidak pernah kami bicara dari hati ke hati. Kelihatannya tidak dekat secara personal, tetapi nyatanya saya hampir menangis di pelukannya ketika acara perpisahan.

Ada juga kawan-kawan lain yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Kawan terakhir yang saya temui adalah Ipin. Dia yang berbaik hati membeli motor yang saya pergunakan selama di sana.

Ada canda, ada pula waktunya hati untuk terluka.Tetapi apalah gunanya mengingat luka. Membuat diri miskin rasa syukur saja.

Datang ke Tebing dikaruniai anak pertama. Kemudian kelahiran anak keduaku 4 tahun kemudian seperti pertanda waktu-waktu terakhir di Tebing Tinggi.

Terimakasih atas cerita indahnya, atas keramahannya dan kenyamanannya. Cerita kota ini akan teringat selamanya.


Link Video Sewaktu pelantikan PNS
https://www.youtube.com/watch?v=Lwn7u3O_pAo


Link Artikel Perpisahan
http://www.pta-medan.go.id/index.php/informasi-umum/arsip-berita/10-seputar-pa/2724-perpisahan-pegawai-pa-tebing-tinggi


Rabu, 20 Januari 2016

When People Hate What They Do

Ketika orang menjadi begitu usil dengan temannya, itu tanda-tanda orang yang sebetulnya tidak begitu menyukai pekerjaannya. Sebaliknya orang yang bersikap menyenangkan, tidak mempermasalahkan cara kerja temannya selama itu tidak merugikan dirinya tentu saja, itu tanda-tanda orang yang suka akan pekerjaannya.

Jadi ketika kamu sadar kalau kamu bukan sedang melakukan pekerjaan yang kamu sukai.

Just Quit.
And find another job.

Sudah.
Saya hanya ingin ngomong itu saja.

Sekian.

Terimakasih.

#randompostintheevening
#analisamatiran

Selasa, 19 Januari 2016

My Passion

Setiap waktu hatiku bicara, sepanjang hari kepada diri sendiri dan tentu Sang Pencipta.
Awan yang mendung begitu menggoda.
 Langit gelap dan hujan membuatku lebih peka.

Terkadang aku ingin sekali semua orang tahu bahagiaku, kecewaku.
Ingin aku meluapkannya.
Namun begitu banyak batas yang ada.
Sampai seringnya lebih memilih untuk memendam rasa.
Menjaga semua hati yang ada.

Senin, 18 Januari 2016

Lagi, Virus Roseola Infantum Mendatangi Kami

5 hari sudah off dari dunia maya, 3 hari kerja dan 2 weekend. Hayfa yang baru mau genap 9 bulan beberapa minggu mendatang terjatuh dari tempat tidur. 2 jam setelah jatuh badannya tiba-tiba demam. Karena keesokan harinya masih demam, kami sepakat mambawanya ke tukang pijat bayi. Takut terkilir kata orang tua. Ya sudah saya menurut saja. Setelah diurut tak kunjung reda demam si kecil. Malamnya malah demam menjadi-jadi, sampai ke titik 39.6 DC. Ya Allah, takutnya saya waktu itu. Bayangan yang tidak-tidak malah datang, inilah itulah, namanya anak baru jatuh dari tempat tidur.

Maka saya putuskan untuk segera berobat ke dokter anak. Malam itu waktu sudah jam 9 malam. Terbayang kejadian beberapa minggu sebelumnya, Naura, sang kakak yang mau berobat ke dokter itu, jam 8 malam datang, dapat no antrian ke 14, sampai jam 9 malam, dokternya belum juga datang. Ternyata yang terjadi tak begitu, Allah Maha Penyayang, begitu datang Hayfa langsung dapat no 7 dan hanya antri 1 pasien. Alhamdulillah.

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Yes, no doubt!

Kembali ke kejadian malam itu di RSIA, setelah wawancara singkat dengan pak dokter yang banyak bertanya tentang peristiwa waktu Hayfa jatuh, dia kemudian menyimpulkan kalau demamnya Hayfa bukan karena jatuh melainkan sebab lain yaitu virus.

Betul saja setelah hari ke 4 demamnya mulai menjinak, tentu sampai hari ke empat berjuang mati-matian menghadapi demamnya. Ketika demamnya naik, hanya dekapan ibunya yang dia cari. Menyusui tiada henti semalaman, nyatanya hanya itu yang membuatnya nyaman. Di hari keempat buang airnya cair, selang beberapa waktu muncul ruam-ruam di sekujur tubuhnya. Kejadiannya sama persis dengan apa yang terjadi dengan Naura sewaktu Naura usia 1 tahunan.

Kemarin pagi, senyum Hayfa sudah merekah tiada tara. Alhamdulillah bayiku kembali sehat. jauh-jauh ya virus-virus dari anak-anakku.

Hari ini sudah back to work, kembali to routine. Insya Allah 2 hari lagi suami datang. Sementara waktu tidak dulu ambil keputusan sendiri, nyetir kemana-mana sendiri dll. Lumayan nyantai 10 harian. Insya Allah..

Ok see u soon
Salam ketak ketik dari pojokan kantor.

WAA